RI-1.com | Pada hari Senin, 15 September 2025, ruang meeting Toya Ubud yang terletak di Desa Kenderan, Ubud, Gianyar, Bali, menjadi tempat penting diselenggarakannya kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) Mandiri oleh dosen-dosen dari Universitas Dhyana Pura Bali. Kegiatan ini diikuti secara antusias oleh seluruh staf manajemen serta karyawan Toya Ubud, khususnya yang bertugas di lingkungan kerja Toya Ubud Ecopark and Waterfall.
Acara tersebut mengusung tema “Membangun Etos Kerja Kepariwisataan” yang bertujuan untuk memperkuat semangat, integritas, serta pemahaman budaya kerja di sektor pariwisata bagi para peserta, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata pada peningkatan kualitas layanan wisata di Bali, khususnya di Gianyar.
Tiga narasumber utama yang mengisi sesi pelatihan antara lain adalah I Nengah Rata Artana, S.Sn., M.Sn, Ni Kadek Dwi Astuti, S.E., M.Par., serta Dr. I Made Dwi Adnyana, S.E., M.M. Dalam sambutannya mewakili manajemen Toya Ubud, Wayan Suaryoga, S.H., CPHR selaku Corporate HRD Manager menyampaikan harapannya agar pelatihan ini diikuti dengan sungguh-sungguh oleh seluruh karyawan. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini harus dapat diimplementasikan secara nyata dalam operasional sehari-hari guna mendukung terwujudnya standar pelayanan prima yang membudaya.
Sebagai narasumber I Nengah Rata memaparkan bahwa perspektif bekerja seharusnya dipandang tidak sekadar aktivitas ekonomi atau kewajiban sosial semata. Lebih dari itu, bekerja juga dapat dimaknai sebagai panggilan jiwa dan sarana pengembangan diri secara spiritual. Ia menekankan agar para karyawan senantiasa memahami dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, karena dengan itulah akan tercipta suasana kerja yang berintegritas dan berlandaskan budaya lokal. Penekanan pada integritas dan nilai-nilai Sapta Karya Kepariwisataan Indonesia menjadi penting agar seluruh insan pariwisata mampu menjadi representasi budaya Bali yang ramah serta profesional.
Pada penghujung acara, Ni Putu Eka Ditya Aprianti dari Deputi Operasional Toya Ubud Ecopark and Waterfall, turut memberikan masukan positif sekaligus menyampaikan harapan agar materi-materi pelatihan serupa terus berlanjut, khususnya terkait dengan manajemen penanganan keluhan (complaint management) dan peningkatan kualitas layanan (service quality), mengingat pentingnya aspek tersebut dalam mendukung kepuasan wisatawan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Rata dan tim PKM Universitas Dhyana Pura kepada seluruh pengelola media online yang tergabung dalam Media Online Indonesia (MIO) DPW Bali. Dukungan dan peran media dianggap sangat strategis dalam mengawal, memberitakan, serta membangun citra positif kepariwisataan Bali, khususnya dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata.
Bramono Sitanggang selaku Ketua MIO Provinsi Bali menegaskan komitmen seluruh jurnalis sekaligus pemilik media online di Bali untuk terus mengawal dinamika pariwisata Bali secara konstruktif dan positif lewat pemberitaan yang profesional. Semangat ini diyakini akan semakin memberi kontribusi besar bagi pengembangan sektor pariwisata Bali yang berkelas dunia, berbudaya, dan berdaya saing tinggi.
Dengan adanya sinergi antara dunia pendidikan, praktisi pariwisata, manajemen destinasi, dan media, diharapkan dapat terwujud ekosistem pariwisata Bali yang unggul, berbasis budaya, serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat setempat.
(Red)