Pekutatan – rantaiindonesia.com,
Dalam upaya mendukung percepatan penanganan stunting di wilayahnya, Bhabinkamtibmas Desa Pekutatan, Aiptu Ida Bagus Japa Mantra, menghadiri kegiatan Rembug Stunting yang digelar di ruang rapat Kantor Desa Pekutatan, Rabu (28/5/2025) pagi.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WITA itu turut dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan pemerintahan, seperti perwakilan Camat Pekutatan, Prebekel Desa Pekutatan, Kasi Gizi dari Puskesmas 1 Pekutatan, Babinsa, kepala TK, bidan desa, kader Posyandu, hingga Ketua PKK dan KPM Desa Pekutatan.
Dalam rembug tersebut terungkap bahwa di tahun 2025, terdapat 8 balita di Desa Pekutatan yang berisiko stunting, tersebar di Banjar Pasar (3 balita), Banjar Dauh Pangkung (1 balita), dan Banjar Yeh Kuning (4 balita).
Kegiatan ini merupakan implementasi dari arahan Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K., yang meminta para Bhabinkamtibmas aktif hadir di tengah masyarakat untuk menyerap aspirasi, menjalin komunikasi, serta menyampaikan pesan-pesan kamtibmas.
“Peran Bhabinkamtibmas bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga hadir dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Keterlibatan mereka dalam isu stunting menunjukkan komitmen Polri dalam mendukung pembangunan manusia yang berkualitas,” ujar Kapolsek Pekutatan, Kompol Putu Suarmadi.
Dalam kesempatan itu, Aiptu Japa Mantra tidak hanya menyimak pemaparan, namun juga berdialog aktif dengan para kader Posyandu. Ia memberikan motivasi dan mengajak seluruh pihak untuk lebih serius dalam penanganan balita yang berisiko stunting. Tak lupa, ia juga menyampaikan pesan kamtibmas dan membagikan nomor layanan darurat 110 kepada peserta.
Atas partisipasi aktif dari pihak keamanan, perwakilan Puskesmas 1 Pekutatan menyampaikan apresiasinya. “Terima kasih kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang selalu mendukung kegiatan kami, khususnya dalam penanganan kasus stunting di desa,” ujar Kasi Gizi Puskesmas 1 Pekutatan.
(CC89)
Penulis : Cyntha
Editor : Ryan Pratama
Sumber Berita : Negara Bali
