R1-1.com | Tabanan – Bali, Lapas Tabanan menyiapkan langkah besar dalam upaya meningkatkan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui program inovatif yang mengoptimalkan potensi ekonomi mereka. Dalam waktu dekat, Lapas Tabanan akan melaunching produk UMKM hasil WBP dengan sebuah brand yang masih dirahasiakan, sebagai bagian dari upaya memperluas peluang pasar, meningkatkan pelayanan publik, serta memperkuat program pembinaan bagi WBP dengan pendekatan yang lebih efisien dan bermanfaat bagi seluruh pihak terkait.
Kalapas Tabanan, Prawira Hadiwidjodjo, S.H., M.M., menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah konkret untuk mengubah persepsi tentang warga binaan menjadi sumber daya yang produktif. “Betul ada beberapa UMKM hasil WBP, dan tunggu tanggal launchingnya serta apa saja produk UMKM yang akan diluncurkan,” ujar beliau kepada awak media di sela-sela kesibukannya pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Disebutkan bahwa proses hak paten merek dan pendaftaran merek (trademark) untuk brand tersebut sedang diproses, dengan tujuan memberikan perlindungan hukum dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang dihasilkan. Program inovatif ini menempatkan manusia sebagai inti pelayanan dengan mengedepankan kemanusiaan dan kearifan lokal Bali.
Konsep Trihita Karana menjadi landasan filosofi pelaksanaan program, yang mengajak seluruh pihak terkait untuk memohon dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan kewajiban dengan ihlas. Trihita Karana juga menjadi panduan dalam menjaga keseimbangan antara hubungan manusia, lingkungan, dan Tuhan, sehingga setiap langkah pembinaan tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga pada kesejahteraan holistik warga binaan.
Dalam mewujudkan program ini, Kalapas menekankan pentingnya membangun hubungan yang harmonis antara internal Lapas dan eksternal mitra, termasuk memangku kepentingan publik, sehingga kolaborasi berjalan efektif dan transparan. Upaya koordinasi yang baik diharapkan mampu memperkuat ekosistem UMKM hasil WBP, mulai dari proses produksi, kualitas, hingga pemasaran produk ke tingkat lokal maupun nasional.
Salah satu aspek kunci adalah menjaga lingkungan yang sehat dan bersih sebagai bagian dari tanggung jawab bersama. Lapas Tabanan menegaskan komitmennya untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar, sejalan dengan prinsip keamanan, kenyamanan, dan integritas lembaga pemasyarakatan.
Dengan demikian, program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pendapatan WBP, tetapi juga membangun budaya kerja yang disiplin, inovatif, dan berkelanjutan.Rencana peluncuran brand UMKM hasil WBP yang dirahasiakan identik dengan pendekatan yang profesional, etis, dan berorientasi pada kualitas.
Diharapkan produk-produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar pasar, memberikan dampak positif bagi perekonomian keluarga WBP, serta turut berkontribusi pada perekonomian lokal di Kabupaten Tabanan.Pihak Lapas Tabanan mengundang publik dan media untuk mengikuti perkembangan selanjutnya terkait tanggal peluncuran, jenis produk, serta jalur distribusi yang akan diumumkan resmi saat momen peluncuran tiba.
Keberhasilan program ini diharapkan menjadi contoh konkret bagaimana lembaga pemasyarakatan dapat berperan sebagai agen perubahan sosial-ekonomi yang berkelanjutan, tanpa mengesampingkan hak-hak asasi manusia dan martabat setiap warga binaan.
(CC89)








