RI.1.com | Gianyar – Ubud, Rabu (10/9/2025) Sejumlah bencana alam berupa tanah longsor, jalan ambles, serta pohon tumbang terjadi di beberapa titik wilayah Kabupaten Gianyar akibat cuaca ekstrem. Menyikapi hal tersebut, Dandim 1616/Gianyar Letkol Kav Rizal Wijaya, S.H., M.I.P., turun langsung meninjau lokasi terdampak, termasuk tanah longsor yang menutupi badan jalan di Jalan Raya Lodtunduh Banjar Kelingkung, Desa Lodtunduh, serta jalan ambles di Banjar Dauh Labak, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud.
Longsor di Lodtunduh tercatat dengan volume material tinggi 10 meter, lebar 2 meter, dan panjang 35 meter. Untuk mempercepat penanganan, dikerahkan 3 unit alat berat, 3 dump truk, serta 1 unit armada Damkar. Berkat kerja sama terpadu, material longsor berhasil disingkirkan sehingga arus lalu lintas di Jalan Raya Lodtunduh kembali normal.
Dalam keterangannya, Dandim 1616/Gianyar Letkol Kav Rizal Wijaya, S.H., M.I.P. menyampaikan:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Beberapa hari terakhir intensitas hujan sangat tinggi sehingga memicu terjadinya bencana alam di sejumlah wilayah Gianyar. Kami bersama unsur Forkopimda, BPBD, TNI-Polri, dan masyarakat terus bersinergi dalam penanganan bencana. Saya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengurangi aktivitas di area rawan longsor, serta segera melaporkan bila ada potensi bencana agar dapat ditangani lebih cepat. Yang terpenting, kita semua harus menjaga keselamatan diri dan keluarga.”
Selain itu, Dandim juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang telah bekerja keras membantu masyarakat:
“Om Swastiastu, selamat kepada para pejuang kebaikan. Astungkare, pasca penanganan bencana alam longsor dan banjir telah kita lalui, dan sekarang masyarakat sudah pulih kembali seperti sedia kala. Saya ucapkan Matur Suksema kepada seluruh anggota atas keikhlasan dan jerih payahnya membantu warga. Semoga ini menjadi ladang ibadah kita semua. Tak lupa saya juga menyampaikan terima kasih dari Bapak Bupati dan Sekda Gianyar atas partisipasi maksimal yang diberikan. Kodim 1616/Gianyar” Terangnya.
(CC89)
